BERITA UTAMA

Prahara Waduk Kedungkiter Desa Karangasem.Hj.Rumiasih: saya beli dari Carik Edris.

Tuban, RepublikNews.

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Karangasem melalui Karang Taruna (KarTar) Desa Karangasem Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban dalam rangka meningkatkan kawasan wisata diwilayahnya berencana akan membangun Warung Wisata yang ditempatkan di waduk Kedungkiter sebagai persiapan karena rencananya selain sebagai sarana irigasi Waduk Kedungkiter oleh dinas terkait akan dijadikan kawasan wisata air .

Waduk Kedungkiter sendiri yang mempunyai luas kurang lebih 14 ha merupakan Waduk peninggalan zaman Kolonial Belanda yang berfungsi sebagai sarana irigasi ( pengairan) untuk sawah dan tegalan disekitar waduk,

Kamis,17/10/2019 , puluhan warga desa Karangasem berkumpul di tanah yang akan dibangun Warung Wisata untuk menunggu datangnya urugan/pedel.

Koordinator Warga Desa Karangasem sekaligus Komisaris BUMDes ,Pujiharto kepada RNews Tuban mengatakan ” Kami berencana akan membangun Warung Wisata sekaligus tamanisasi buat sport selfi juga menghidupkan aliran sungai menjadi arung jeram, dengan demikian desa kami akan hidup meskipun tempatnya diujung barat kota, la ini saya dengar katanya ada yang memiliki, waduk ini milik negara , tidak boleh dikuasai oleh perorangan maupun kelompok” kata Pujiharto.

Baca Juga :  Tersangka Dan BB, Kasus Penipuan Terhadap Guru SDN Bening Di Serahkan Ke Kejaksaan Negeri Mojokerto

Hj.Rumiasih , warga desa Sambong gede Kecamatan Merakurak beserta rombongan satu mobil minibus warna putih yang datang dilokasi kepada warga yang ada disitu mengatakan bahwa tanah yang akan dibangun warung wisata oleh warga (BUMDes) adalah miliknya.

Saat diwawancarai oleh Media RepublikNews Tuban Hj.Rumiasih menyampaikan , bahwa
“Saya membeli tanah ini dari Carik Edris, pada tahun 2012 seharga rp.5.000.000 , dan Edris juga tidak pernah mengatakan jika ini adalah tanah waduk,dan ini peta yang bikin ya carik Edris.” terang Hj.Rumiasih sambil menunjukkan data-data yang dimilikinya.

Tak berselang lama , orangnya Hj.Rumiasih mendatangi lokasi papan dan berniat mencabut papan nama tersebut , tetapi oleh Pihak BUMDes dipertahankan sehingga terjadi aksi saling dorong, karena tak ada titik temu akhirnya kedua belah pihak sepakat menyelesaikan di balai desa Karangasem.

Baca Juga :  TBN East Indonesia Berkolaborasi dengan Maxy Academy dalam Focus Group Discussion “Impact and Sustainability Consortium”

Dibalai desa Karangasem berhubung saat itu Carik dan Kades tidak ada ditempat, BUMDes dan Hj.Rumiasih ditemui oleh Ketua BPD dan wakilnya, dan hampir terjadi baku hantam antara BUMDes dan BPD , akhirnya setelah BPD menghubungi Kades Via Hanphone maka diputuskan nanti siang pukul 02.00 wib ,semua pihak BUMDes ,Hj.Rumiasih,Warga dan Kades serta Carik sepakat menggelar pertemuan dibalai desa Karangasem.(@nt)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!