EKSEKUSI LAHAN DAN RUMAH DI JLN KEPITING BANYUWANGI RICUH

BANYUWANGI REPUBLIK NEWS, Eksekusi lahan dan rumah milik warga di jalan kepiting kelurahan tukang kayu , banyuwangi berlangsung ricuh, ratusan warga yang merasa memiliki rumah berusaha menghadang aparat keamanan dan juru sita dari pengadilan negeri (PN) banyuwangi (13/11/2019) .
Tidak hanya itu , bahkan dua eskavator penghancur bangunan sempat di paksa mundur oleh warga , tak hayal , salah satu pengemudi eskavator ikut dilempari batu, telur busuk dan juga kotoran ternak, hingga membuat salah satu kaca depan eskavator pecah kena hantaman batu.
Kami ini rakyat, dulu kita belinya pakai uang, kita punya bukti pembelian dan petok D dari pak suwarso ( ahli waris) teriak salah satu warga kepada polisi.
Amsani (63) yang rumahnya ikut akan di gusur juga menyebut, jika dirinya dulu membeli sebidang tanah seluas 10 x10 meter kepada suwarso seharga rp. 9 juta tahun 1994.” kata Amsani.
Abdul Makki , warga lainnya menambahkan, saya beli tanah juga sama pak Suwarso, buktinya itu petok D dan bukti pembelian tanahnya masih saya simpan,” terangnya.
Sementara di tempat lain juru sita pengadilan negeri banyuwangi, Sunardi sa’at di temui awak media mengatakan , bahwa eksekusi lahan ini berdasarkan putusan pengadilan tinggi (PT) tertanggal 30 oktober dan pengadilan negeri banyuwangi, sementara lahan yang akan di eksekusi seluas 2,4 hektar yang di tempati oleh 45 kepala keluarga, kami di sini hanya melaksanakan putusan pengadilan ,” jelas Sunardi.
Eksekusi itu dilakukan oleh pengadilan negeri banyuwangi, tanah hak milik itu di menangkan oleh RM Suwoyo Alias Gatot, sesuai dengan putusan MA tanggal 26 agustus 1999 nomor 2017 K./ PDT/1996 jo putusan pengadilan tinggi Jawa timur 30 oktober 1995 no 419/PDT/ 1995/ PT. SBY Jo putusan pengadilan negeri tanggal 15 Desember 1994 nomor 45/ PDT . G/1994/PN. BWI,” pungkasnya.
Meskipun mengalami berbagai aksi penolakan , hingga pukul 16.00 wib proses eksekusi lahan seluas 2,4 hektar ini terus berjalan.
Imam, salah satu warga yang menunggu rumahnya di gusur memilih lekas membungkar sendiri, selain bisa mengevakuasi barang pribadi, mereka juga mengamankan material rumah seperti, genteng, pintu jendela, kabel dan kayu di seluruh rumah, siapa tahu nanti bisa untuk membangun rumah kembali,” katanya kepada awak media. (Adi)
Trus berkarya untuk banguwangi cak…. REPUBLIKNEWS juempol