Beli Tiga Butir Ekstasi, Dua Pemuda Divonis 1,5 Tahun Penjara

Surabaya, RepublikNews – Christian Rotra Setiawan (29) dan Anugerah Hasanah Bolkiah (32) yang menjadi terdakwa dalam kasus kepemilikan tiga butir pil extacy divonis 1 tahun dan 6 bulan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
Vonis tersebut lebih rendah dari tuntutan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan dari Kejari Tanjung Perak yang sebelumnya menuntut keduanya dengan hukuman dua tahun penjara.
Dalam amar putusan majelis hakim yang diketuai Martin Ginting disebutkan, kedua terdakwa dinyatakan secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 127 ayat (1) Undang-undang Republik Indonesia Nomer 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
“Mengadili, menjatuhkan pidana kepada masing-masing terdakwa dengan pidana penjara selama satu tahun dan enam bulan ,” ucap Ginting di ruang Candra, Pengadilan Negeri Surabaya, Senin (19/04).
Hal yang memberatkan, perbuatan para terdakwa tidak mendukung program pemerintah dalam hal pemberantasan narkoba. “Hal yang meringankan, kedua terdakwa bersikap sopan dipengadilan, mengakui dengan terus terang perbuatannya dan tidak pernah dihukum,” imbuhnya.
Menanggapi vonis ini, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Suparlan yang pernah menuntut terdakwa Christian Rotra Setiawan dan Anugerah Hasanah Bolkiah dengan pidana tiga tahun penjara menyatakan pikir-pikir, sedangkan para terdakwa menerima atas putusan tersebut.
“Terima, Pak Hakim,” ujar para terdakwa.
Untuk diketahui, kasus ini bermula saat para terdakwa menghubungi Sinta Nur Indah (berkas terpisah) untuk membeli narkoba jenis pil extacy sebanyak 3 butir senilai Rp 1.140 ribu.
Uang tersebut dari hasil patungan para terdakwa. Terdakwa Anugerah Hasanah Bolkiah Rp 300 ribu dan sisanya terdakwa Christian Rotra Setiawan.
Setelah mendapat extacy tersebut, para terdakwa kemudian menuju hotel Whiz Reaidence Darmo Harapan. Selang tal berapa lama, datang petugas Satreskoba Polrestabes Surabaya melakukan penangkapan.
Menurut pengakuan para terdakwa, mereka telah 5 kali membeli barang haram tersebut dari Sinta Nur Hadi.(Icl)