Diduga…Ada Pungli dan Diskriminatif di SMPN 3 Bangil
Pasuruan, RNews – Puluhan orang tua siswa SMPN 3 Bangil Kabupaten pasuruan di buat kaget atas tindakan kepala sekolah (kepsek) mereka karena dianggap diskriminatif terhadap siswa. bukan tanpa sebab untuk mengikuti study tour yang di patok dengan biaya 250.000 persiswa, siswa harus melunasi pungutan pengadaan komputer pertengahan tahun 2018 lalu”yang belum melunasi tidak di perbolehkan mengikuti study tour.
Salah satu wali murid mengatakan anak saya meminta uang untuk membayar study tour yang rencananya ke daerah kota Malang tapi di kembalikan oleh pihak sekolah dengan alasan siswa belum melunasi pungutan komputer tahun lalu, tentu saja saya merasa kecewa dengan kebijakan sekolah sehingga anak saya tidak bisa mengikuti study tour karena memang saya tidak mampu untuk melunasi pungutan tersebut.
belum lama ini Kepala Sekolah SMPN 3, Ninik Sutitah menerapkan pungutan kepada siswa didiknya sebesar 500.000 yang di peruntukan membeli seperangkat komputer dari kelas 1sampai kelas 3 yang bertujuan untuk ujian berbasis komputer (UNBK) bagi siswa kelas 3 meskipun dalam tulisan kwitansi sukarela tapi penerapanya wajib, hingga sekarang pungutan yang diterapkan pertengahan tahun 2018 ini berbutut panjang,Wali murid yang belum bisa bayar hingga tahun 2019 ini di perlakukan diskriminatif.