ADVETORIALKESEHATAN

Dinkes Kabupaten Mojokerto Tekankan Penurunan Angka Stunting dan Jaga Kesehatan Lansia Di Bumi Mojopahit

MOJOKERTO | Dalam upaya melakukan penurunan angka stunting dan peningkatan kesehatan dan kemandirian lanjut usia (Lansia) di Bumi Majapahit. Pemkab Mojokerto melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto menggelar Program SEHATI (Selasa Sehat Turunkan Stunting AKB AKI) dan SEJOLI (Selasa Sehat Jaga Lansia Mandiri) di Rest Area Desa Claket Kecamatan Pacet. Selasa (27/2/24) pagi.

Turut hadir dalam kegiatan pagi ini Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr. Ulum Rokhmat Rokhmawan, Kepala DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto Sugeng Riyadi, Camat Pacet Apriyanto, Kepala Desa Claket Umbar Mulyadi dan Forkopimca Pacet.

Kegiatan pagi ini diawali senam dengan anak anak dan ibu lansia, undangan yang hadir kali ini kurang lebih 120 orang termasuk ibu dan balita, ibu hamil, dan lansia.

Dalam sambutannya Kepala Desa Claket Umbar Mulyadi menyampaikan banyak terimakasih kepada seluruh undangan yang hadir, khususnya Bupati Mojokerto Ikhfina Fatmawati yang telah menyempatkan waktunya untuk kegiatan pagi ini

Baca Juga :  KEDUK BEJI WISATA TAWUN NGAWI SUMBER MATA AIR DALAM MELESTARIKAN LINGKUNGAN

Masih kata Umbar, awalnya kegiatan saya tempatkan di kantor Desa, berhubung masyarakat begitu antusias mengikutinya dan kantor desa kita tidak memadai maka kita pindahkan ke rest area desa Claket

Saya berharap kepada Kepada Bupati Mojokerto kiranya agar tahun ini berkenan memberikan bantuan PAK untuk melanjutkan pembangunan Desa kami, karena kantor pelayanan desa kami saat ini bisa terbilang paling jelek di kecamatan Pacet, tutupnya

Perlu diketahui pada 2023 stunting di daerah Claket mengalami penurunan yang awalnya ada dua balita mengalami masalah stunting dan sekarang sudah bersih dari masalah stunting tersebut.

Dalam arahannya, Bupati Ikfina menyarankan kepada para lansia untuk mengurangi penggunaan garam dan beralih menggunakan MSG. Dan menghimbau kepada para lansia yang mempunyai penyakit darah tinggi untuk sabar dan dapat mengendalikan pikirannya.

Baca Juga :  Acara Adat Gumbrekan Desa Pringkuku Kabupaten Pacitan

“Untuk yang mempunyai penyakit darah tinggi sebisa mungkin untuk mengurangi penggunaan garam dan beralih menggunakan MSG, karena garam dapat meningkatkan tekanan darah,” kata Bupati Ikfina.

Selain penyakit darah tinggi, ada juga penyakit yang bisa muncul pada para Lansia yaitu diabetes melitus. Dikarenakan zat Karbohidrat pada nasi dapat mempengaruhi kadar gula darah dan juga mengkonsumsi nasi yang tidak sesuai dengan takarannya yaitu 1/4 bagian dari piring.

“Penyebab dari diabetes melitus yaitu konsumsi nasi yang tidak sesuai dengan takarannya, 1/4 bagian dari piring” terangnya.

Orang nomor satu di lingkup Pemkab Mojokerto juga menjelaskan tentang pentingnya memberikan asi eksklusif selama dua tahun untuk bayi yang baru lahir sampai usia 6 bulan untuk memenuhi gizi dan juga memberikan Makanan Pendamping Asi (MPASI) ketika 6 bulan ke atas.

Baca Juga :  Peratin dan ketua LHP Pekonmon Tandatangani Serah Terima Berkas Anggaran Pembangunan 2020

“Sebisa mungkin untuk memberikan ASI dari lahir hingga usia 2 tahun untuk memenuhi gizi yang diperlukan oleh anak, ketika usia 6 bulan keatas bisa memberikan MPASI sebagai pemenuhan Gizi untuk pertumbuhan yang sempurna dan mencegah Stunting,” ujarnya.

Terkait makanan pendamping ASI, Bupati Mojokerto menjelaskan, untuk memenuhi gizi balita para orang tua juga wajib memberikan makanan zat pembangun seperti telur, ayam, ikan, daging, dan susu.

Untuk para ibu dan para lansia agar menjaga kesehatannya. Para ibu berfokus pada pertumbuhan anak sedangkan untuk para lansia berfokus untuk menjaga badan agar terus sehat dan dapat melakukan aktivitas dengan mudah, pesan Ikfina.(etyo)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!