Ditengah Meriahnya Festival Gandrung Sewu Tersimpan Sampah Dan Bau Tak Sedap

Banyuwangi, RepublikNews – Ditengah megahnya festival Gandrung sewu yang dilaksanakan di Pantai Marina Boom pada tanggal 12 Oktober 2019 nampaknya disisi lain menyisahkan kesan yang kurang mengenakan buat para penggunjung
Banyuwangi dengan puluhan destinasi wisatanya yang sangat menarik dan menyedot perhatian dunia Internasional memang benar adanya. Banyuwangi yang terus berbenah dan berinovasi dalam mengenalkan pariwisata dikancah Internasional menorehkan prestasi di level Internasional.
Kabupaten yang menyandang julukan The Sunrise of Java mendapat penghargaan tertinggi bidang pariwisata tingkat Asia Tenggara, yaitu ASEAN Tourism Standard Award (ASEAN). Kenyamanan pengunjung wisata lokal atau wisatawan asing sangat harus diperhatikan oleh pemerintah Daerah dan semua kalangan masyarakat, terutama dari aspek kebersihan.
Badan Pariwisata Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO) menobatkan Banyuwangi sebagai kawasan dengan inovasi kebijakan pariwisata terbaik dunia 2016. Kabupaten Banyuwangi sebagai kabupaten dengan luas 5.782 km² merupakan Kabupaten terluas di Jawa timur dan memiliki 175,8 Km garis pantai
Namun penghargaan tersebut patut dipertanyakan. Pasalnya sungai yang terdapat tanaman mangrovenya terdapat banyak tumpukan sampah yang berbau menyengat dan sampah plastik yang bisa merusak ekosistem tanaman.
Dunia sudah memberikan himbauan terkait bahaya atau dampak sampah plastik dan sterofom, namun hal yang berbeda terlihat di pantai Boom disebelah depan dekat pintu masuk.
Bau apa ini kok bau tidak enak kayak ini ya sungainya, pantesan banyak sampah yang menumpuk, ungkap WD dan 3 keluarganya saat melintas di pinggir sungai tepatnya pinggir jembatan.
Bibit Suwaji, Kabid Kebersihan di Lingkungan Hidup Banyuwangi tidak ada jawaban saat Republiknews menghubungi melalui whatsapp dan telepon tidak ada jawaban hingga berita ini ditayangkan. (nar)