POTRET

Fasilitas Wisata Bukit Suharto Kota Reog Ponorogo Di Keluhkan Pedagang Dan Pengunjung

PONOROGO | Mengharukan…Bukit Suharto yang ada di wilayah Desa Biting Kecamatan Badegan Kabupaten Ponorogo Jawa Timur yang diketahui merupakan salah satu wisata buatan yang pernah mencapai titik jaya usai pandemi covid 19 yangmana digadang gadang mampu menjadi salah satu penyegar destinasi rest area yang berada di wilayah Badegan, kini seraya hilang pamornya.

Dikenal dengan tempat wisatanya yang memiliki berbagai fasilitas seperti kolam renang yang menjadi andalan, belum dari beberapa fasilitas lain seperti tempat bermain anak, taman dan monumen Suharto yang menjadi icon tempat tersebut, apalagi tempat yang sangat strategis yang terletak di pinggir jalan nasional yang menghubungkan antara propinsi Jawa Timur dan Jawa Tengah. Jelas sangat mendukung bagi pengunjung lokal, maupun luar daerah untuk sengaja datang ataupun mampir beristirahat.

Baca Juga :  NGAWI BATIK FASHION SHOW ROAD TO WORLD 2019

Namun hal itu berbanding terbalik dengan keadaan yang ada saat ini, Bukit Suharto sudah sangat jauh berubah dibanding dengan tahun tahun pertama keberadaannya. Berbagai fasilitas yang dulu bersih dan indah kini nampak kusam, di berbagai sudut juga nampak kotor tak terawat, bahkan wahana kolam renang utama yang diharapkan mampu berkontribusi menarik minat orang untuk mengunjungi kembali tempat itu, juga telah rusak dan tidak dapat di fungsikan lagi sebagaimana mestinya.

Ditemui pada Rabu (11/10/2023), Wahyu Kuncoro, salah seorang pedagang yang juga ketua paguyuban pedagang di Bukit Suharto, sempat mengeluhkan dan nampak pasrah dengan keadaan yang telah berlarut larut tanpa ada perkembangan, bahkan bisa dikatakan semakin terpuruk.

“Keadaan saat ini sepi mas, ya kalaupun ada hanya satu dua orang pengunjung, itupun tak mencukupi untuk membayar karyawan”, ucapnya saat ditemui awak Republik News di lapaknya yang sepi.

Baca Juga :  Pelaksanaan Uji Tes Tulis Gagal Dan Akan Di ulang. Ini Kata Ketua Panitia Pengisian Perangkat Desa Durenan

Menurutnya penurunan pengunjung yang signifikan berkisar satu tahun lebih, dan hal itu tentu saja sangat berpengaruh pada perputaran ekonomi di kawasan wisata tersebut, bahkan disampaikannya pula bahwa jumlah karyawan yang dahulu mencapai 40 orang kini tinggal 7 orang saja, dan itupun dengan gaji yang selalu telat di bayarkan.

Bahkan sampai saat inipun, masih belum ada pembaruan atau rehabilitasi yang dilakukan oleh pihak management maupun penaung, yang dalam hal ini perhutani melalui Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) setempat.

“Memang kondisinya kaya begini mas untuk perawatan, mungkin bisa dilihat dari kebersihan ajalah, udah banyak karyawan yang keluar karena tidak mampu bayar mereka” terangnya.

Baca Juga :  WONOSARI AGRO WISATA FESTIVAL, CARA DANYONARMED 1/ROKET NIKMATI AKHIR PEKAN

Hal itu mau tidak mau juga berimbas pada pedagang yang mulai enggan untuk menempati lapak lapak mereka, hanya terlihat satu dua orang yang nampak bertahan menggelar dagangan, sedangkan yang lain lebih memilik menutup lapak mereka dengan terpal atau membuka usaha ditempat lain.

“Di sini ada 17 kios yang aktif, cuma sekarang banyak yang tidak aktif dan paling jika hari minggu aja, cuma sekitar 10 orang saja yang mau buka” ungkap Kuncoro panggilan akrabnya.

Lebih lanjut Wahyu Kuncoro berharap mewakili teman temannya,semoga ada pihak investor yang turun tangan memberikan support untuk mendongkrak kembali kejayaan obyek wisata Bukit Suharto, dan juga mendukung geliat ekonomi para pedagang yang ada. (w.i)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!