
Tuban, RepublikNews
Forkopimda Kabupaten Tuban melakukan Pengecekan Posko Kesiapan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 di Wilayah Kabupaten Tuban.
Rombongan tiba di desa Kesamben Plumpang untuk mengecek Posko Kesiapan Pencegahan dan Penanganan Covid-19, kemudian menuju posko kesiapan di desa maibit Rengel, selanjutnya bergerak menuju Posko di desa Sokosari dan desa Rahayu Kecamatan Soko.
Hadir dalam Kegiatan tersebut Bupati Tuban H. Fathul Huda, Wakil Bupati Tuban Ir. H. Noor Nahar Husein, M.Si., Kapolres Tuban AKBP Ruruh Wicaksono, S.I.K., S.H., M.H., Dandim 0811 Tuban Letkol Filiala Romadhon, Ketua DPRD Kab. Tuban H. Miyadi, S.Ag., M.M., serta Forkopimda lainnya.
Selain melakukan pengecekan kesiapan pencegahan dan penanganan Covid-19 di desa-desa, rombongan juga mengecek ruang isolasi untuk masyarakat yang memiliki gejala Covid-19.
Rombongan Forkopimda Kabupaten Tuban juga meninjau kesiapan Posko pemantauan mudik dan kewaspadaan covid 19 yang berada di Soko ( Perbatasan Bojonegoro – Tuban ).
Baca juga :
http://www.republiknews.id/2020/04/10/posko-mudik-dan-kewaspadaan-covid-19-mulai-beroperasi-hari-ini/
Saat ini Ruang isolasi disiapkan oleh desa bermacam-macam, diantaranya di Balai Desa ataupun Sekolah Dasar, tergantung desa masing-masing.
Di Posko tersebut terdapat petugas kesehatan yang akan melakukan pengecekan suhu menggunakan thermometer gun, jika dinyatakan sehat maka akan dibiarkan untuk melanjutkan perjalanan, namun jika ada indikasi sakit, maka akan diperiksa lebih lanjut di Puskesmas terdekat ataupun di Rumah Sakit Rujukan.
Selain mengecek kesiapan personil juga mengecek kelengkapan sarana dan prasarana seperti Termo gun, hand sanitizer, alat semprot desinfektan dan posko kesehatan.
Bupati dan rombongan ingin memastikan kesiapan setiap desa dalam menyiapkan tempat isolasi bagi warga yang baru datang dari luar kota atau luar negeri , seluruh desa yang dikunjungi hari ini telah menyiapkan posko dengan baik, seperti fasilitas tempat tidur, kipas angin, makanan, dan kebutuhan dasar warga yang akan diisolasi nantinya.
“Saya apresiasi desa yang sudah menyiapkan tempat isolasi dengan baik, nanti tempat ini digunakan untuk para pemudik yang datang, yang berasal dari desa tersebut.” terang Fathul Huda.
Bupati berharap desa mendata berapa jumlah warga yang nantinya akan mudik, hal ini untuk antisipasi kesiapannya, meski demikian Bupati tetap mengingatkan sesuai arahan dari presiden Joko Widodo agar masyarakat tidak melakukan mudik di tahun ini, hal ini untuk menghindari penyebaran covid-19 lebih meluas.
Selain itu, bupati juga menegaskan, jika nanti ada warga yang menolak melakukan isolasi, diharapkan desa bisa bertindak tegas. Semua harus peduli dan saling peduli keselamat diri dan orang lain.
“Saya minta masyarakat nanti patuh pada aturan isolasi ini, nantinya, setiap isolasi akan ada SOP sesuai arahan dari Dinas Kesehatan , jika nantinya diperiksa, kondisi tidak menunjukan adanya gejala yang mengarah ke covid-19, diminta warga untuk melakukan isolasi mandiri di rumah masing- masing selama 14 hari , kalau tidak ada gejala, boleh isolasi dirumah masing- masing, tapi jangan sembrono, tetap jaga jarak dengan anggota keluarga.” pesannya.
“Seluruh tim di posko, saya minta melakukan pemantauan dengan maksimal dan melakukan pendataan setiap orang yang tiba dan mengecek kesehatannya.” pinta Bupati.
Dalam kunjungan ini Bupati Tuban juga menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD). “Saya harap dengan di sediakan tempat isolasi dengan alat yang lengkap ini kita bisa memutus rantai covid 19 DI Kabupaten Tuban.” jelasnya.
Sebatas diketahui :
Setelah Kabupaten Tuban ditetapkan sebagai Zona Merah pandemi corona covid-19 beberapa waktu yang lalu, langkah strategis dari kebijakan Pemda Kabupaten Tuban adalah menyiapkan ruang isolasi di seluruh desa yang ada di kabupaten Tuban dan Posko pemantauan mudik yang ada di perbatasan Sokolilo Bancar, perbatasan Widang, perbatasan Soko sebagai upaya pencegahan dan penanganan Covid 19.(@nt).