
Lamtim, RepublikNews – Persoalan Bansos PKH Milik Keluarga Herwan Toni (48) Warga Dusun V Pasar Baru Desa Labuhan Maringgai, sejak Tahun 2017 hingga tahun ini belum ada kejelasan dan titik terang, bahkan hingga saat dia Sakit Stroke dirinya tidak memilik Kartu BPJS Kesehatan Untuk Berobat.
Kepada wartawan Herwan mengatakan,”Saat Sekarang Ini Saya Sudah Dua Bulan Sakit Stroke Ringan dan tidak relevan punya Kartu BPJS Kesehatan Untuk berobat “Terang Herwan.
Saat berbincang Dengan Media ini Dikediamannya Desa Labuhan Maringgai ,Kamis (16/4/20), Menurut Herwan Dahulu Dirinya Pernah memiliki Kartu BPJS Mandiri, Karena Tidak Mampu Bayar iuran, BPJS Miliknya Nunggak Jutaan Rupiah. Karena Tidak Mampu Bayar Iuran Bulanan,”Imbuhnya.
Sementara Itu Kepala Dinas Sosial Lampun Timur Darmuji, Saat Dikomfirmasi tentang Persoalan Yang Menimpanya, Herwan Toni tersebut Melalui Wa Mobile Miliknya Hingga Berita ini Dirilis keredaksi Belum memberikan Balasan, (16/4/20).
Masih Menurut Herwan Toni Beberapa Waktu Lalu Dirinya, Pernah mengumpulkan KK Dan KTP, Surat Keteangan Tidak Mampu Untuk Membuat BPJS Gratis Dinas Sosial Melalui Kantor Kecamatan Setempat. Namun Selang Beberapa Hari dirinya Melalui Kantor Kecamatan Mendapatkan Info Dari Dinas Sosial Bahwa dirinya dan Keluarga Pernah Menerima BPJS Kesehatan Yang Dibiayai Oleh ABPN, Ironisnya Apa,Yang Disampaikan Oleh Dinas Melalui Sekertarist Kecamatan Labuhan Maringgai berbalik Fakta, dia tidak pernah menerima BPJS Yang di biayai olen APBN.
Selain Itu Herwan Toni Dan Keluarga Memohon Bantuan Kepada Bapak Bupati Dan Pemkab Lampung Timur agar dirinya dan Keluarga Menemerima BPJS Gratis Yang dibiayai oleh APBD Atau APBN dan Bansos Lainnya.
“Saya Mohon Bantuan Dengan Hormat Dan Sangat Kepada Bapak Bupati dan Pemerintah Kabupaten Lampung Tmur Agar Sekiranya saya dapat menerima BPJS Kesehatan Yang dibiayai APBD Atau APBN dan Menerima bansos PKH Yang sudah puluhan Tahun Saya Urus Namun hingga kini belum ada kejelasannya. Harap Herwan.
“Dari Jaman Pak Darmujj Menjadi Sekdin Hingga Kini Beliau Menjadi Kadis Saya Mengurus persoalan Pkh Saya Dan Keluarga Namun Hingga Kini Tetap Belum ada penyelesaiannya,” pungkas Herwan. (Nur)