Lestarikan Budaya Leluhur, Kelurahan Lembeyan Kulon Gelar Bersih Desa

Magetan, RepublikNews – Sebagai desa yang masih memegang teguh nilai-nilai budaya luhur dalam melestarikan budaya nenek moyang mereka, di halaman rumah kepala lingkungan Tawangrejo, Desa/Kelurahan Lembeyan Kulon Kabupaten Magetan gelar ritual bersih desa, Jum’at (21/7/2023).
Dalam pelaksanaannya di hari pasaran Jum’at Legi, yang merupakan hari tertentu di setiap tahunnya untuk menyambut Bulan Muharram atau Bulan Suro. Diketahui berhubung dalam pasaran hari tersebut di tahun 1 Muharram 1445 Hijriah tidak ada, di ganti pelaksanaannya di hari pasaran Jum’at Pon. Sebagaimana hal yang di terangkan Totok selaku Kepala Dusun atau Lingkungan Tawangrejo.
Di rangkaian acara yang digelar puncak kemeriahannya, ditempat tersebut sehari sebelumnya (Kamis, 20/7/2023) dimulai dengan penyembelihan kambing kendit. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama atau Mujadahan (malam harinya). Setelah itu selamatan atau kenduri di “punden petung-petung” yang letaknya di lingkungan Jatirejo. Dan keesokan harinya sebagai puncaknya acara digelar pagelaran reog di “punden belik”.
“Ini sudah jadi tradisi dari nenek moyang yang rutin setiap tahun kita laksanakan di Bulan Suro. Tujuan kita agar masyarakat Lembeyan Kulon damai sejahtera tanpa ada suatu halangan apapun yang menimpa”. Kata Kasun Tawangrejo di depan media.
Di ceritakan bahwasanya apabila pelaksanaan giat tersebut di tiadakan, menurut sejarah dampak dari kejadian aneh yang menimpa di masyarakat lingkungan Kelurahan Lembeyan Kulon akan terjadi hal-hal negatif, seperti wabah penyakit, wabah tiap malam ada pencurian sampai pelaku tak ditemukan.
Sebelumnya Totok juga menjelaskan bahwa pagelaran seni reog yang ditampilkan, selain sebagai syarat dari prosesi adat yang dilaksanakan, juga menjadi salah satu upaya masyarakat dan pemerintah setempat di dalam turut nguri uri atau melestarikan seni budaya lokal.
Di tempat lain, Dodik selaku Kepala Kelurahan Lembeyan Kulon sangat mengapresiasi atas kegiatan bersih desa yang dilaksanakan warganya. Ia juga mengaminkan dari apa yang telah disampaikan Kasun Tawangrejo sebelumnya. Dalam pernyataannya Dodik juga berharap bahwa kegiatan yang dilaksanakan ini sebagai simbol agar desanya dibersihkan dari hal-hal negatif yang mengganggu dalam kehidupan sehari-hari, menjadi desa yang aman, tenteram, dan gemah ripah loh jinnawi.
Diketahui dari acara “ritual bersih desa” yang diselenggarakan masyarakat yang datang, turut mensukseskan pelaksanaan sangat antusias, mulai dari awal acara sampai pagelaran seni reog (puncak acara) yang dipertontonkan. (w.i)