Misteri Hilangnya 10 Hari Di Kalender Bulan Oktober Tahun 1582 M

KALENDER BULAN OKTOBER TAHUN 1582 HILANG 10 HARI. Banyak pihak yang tercengang dengan pernyataan bahwa kalender tahun 1582 Oktober yang diketahui ada 10 hari yang hilang. Dimana, setelah tanggal 4 langsung menuju ke tanggal 15, ini menunjukkan hilangnya 10 hari bulan Oktober 1852 dalam kalender tahun masehi. Pernyataan tersebut sempat viral di dunia Twitter dan dunia per Tik Tokan
Misteri hilangnya 10 hari ini terjadi pada tanggal 5 – 14 Oktober 1582. Jadi, bisa dibilang bulan Oktober saat itu, menjadi bulan dengan hari yang lebih sedikit daripada bulan-bulan lainnya. Lalu, sebenarnya apa sih alasan dibalik 10 hari hilang di kalender 1582 bulan Oktober?
ALASAN KALENDER 1582 OKTOBER HILANG 10 HARI
Alasan utama kalender bulan Oktober tahun 1582 hilang 10 hari adalah karena adanya reformasi kalender dari kalender Julian ke kalender Gregorian. Perubahan ini dilakukan karena kalender Gregorian dianggap lebih efektif daripada kalender Julian pada saat itu.
Keputusan ini diambil oleh Paus Gregorius XIII karena kalender Gregorian memiliki waktu 365 hari dalam satu tahun, yang mana mengikuti perputaran bumi terhadap matahari.
Dilansir dari akun Twitter @neiltyson, seorang ilmuwan asal Amerika, Neil deGrasse Tyson juga menyebutkan bahwa pada tahun 1582, kalender Julian dengan hari kabisat setiap 4 tahun, telah mengakumulasikan 10 hari ekstra relatif terhadap orbit bumi.
“Paus Gregorius memulai kalendernya yang baru dan sangat akurat dengan membatalkan 10 hari tahun itu, di mana 4 Oktober diikuti oleh 15 Oktober,” tulisnya melalui akun pribadinya @neiltyson pada 1 Maret 2020.
Akhirnya pada bulan Oktober 1582 kalender tersebut dijadikan sebagai kalender besar dunia hingga saat ini.
Dan waktu itu Negara-negara seperti Spanyol, Italia, Portugal, dan Polandia ikut beralih dari kalender Julian ke kalender Gregorian, disusul oleh Belanda dan Perancis.
MENGENAL KALENDER JULIAN
Kalender Julian adalah sistem penanggalan yang diusulkan oleh astronom Sosigenes dan diperkenalkan oleh Julius Caesar sejak 1 Januari 45 SM. Setiap tahunnya, terdapat 365 hari, setiap tahun ke-4 terdapat 366 hari.
Kalender ini adalah tahun syamsiah (matahari) dengan jumlah hari yang tetap setiap bulannya, disisipi dengan satu hari setiap 4 tahun untuk penyesuaian panjang tahun tropis.
Sebelum adanya Kalender Julian, kalender Romawi mengalami masalah serius dalam mengikuti siklus tahun matahari yang sebenarnya.
Hal tersebut mengakibatkan penyimpangan dalam menentukan tanggal-tanggal penting seperti perayaan musim semi dan musim gugur, hingga mempengaruhi masalah administratif dan perhitungan waktu lainnya.
Dengan kalender Julian, Julius Caesar akhirnya memperbaiki masalah ini dengan mengenalkan tahun kabisat (leap year) yang diatur dengan aturan lebih baik, yaitu setiap empat tahun ada satu tahun kabisat untuk mengimbangi ketidaksempurnaan kalender Romawi sebelumnya.
MENGENAL KALENDER GREGORIAN
Kalender Julian menjadi dasar bagi kalender Gregorian yang digunakan sekarang ini dengan beberapa penyesuaian tambahan yang dilakukan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582.
Salah satu perubahan utama pada kalender Gregorian yaitu aturan yang lebih ketat untuk menentukan tahun kabisat.
Dalam kalender Julian, setiap 4 tahun adalah tahun kabisat. Namun, dalam kalender Gregorian, tahun kabisat diatur sebagai berikut:
Tahun-tahun yang dapat dibagi 4 adalah tahun kabisat, kecuali tahun-tahun yang juga dapat dibagi oleh 100, tetapi tidak boleh 400. Misalnya, tahun 2000 adalah tahun kabisat, tetapi tahun 1900 bukan.
Dari aturan baru tersebutlah akhirnya kalender bulan Oktober 1582 dihapus 10 hari. Jadi, dari 4 Oktober langsung ke kalender 15 Oktober 1582.
Sistem kalender ini awalnya tidak diterima langsung oleh seluruh negara dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk beberapa negara menyesuaikan kalender baru ini.
Sejarah Perubahan Kalender Julian Berganti Kalender Gregorian
Ada sejumlah alasan yang mendasari kenapa kalender Julian harus diganti dengan kalender Gregorian. Rupanya diketahui bahwa kalender Julian kurang akurat karena tidak mencerminkan dengan tepat berapa waktu yang dibutuhkan bumi untuk satu kali mengelilingi matahari.
Adapun kalender Julian sistem penanggalannya ditetapkan oleh Julius Caesar. Sebelumnya orang-orang menggunakan kalender Romawi, sampai akhirnya kalender Julian diberlakukan sejak 1 Januari 45 SM. Pada kalender Julian, setiap tahunnya berjumlah 365 hari dan setiap kabisat ada 366 hari.
Saat bertransisi dari kalender Romawi ke kalender Julian, Julius Caesar menggunakan kalender romawi dengan menyisipkan 90 hari. Hal tersebut membuat pergantian musim dinilai tidak sinkron.
Selain itu, setelah meninggalnya Julius Caesar, juga sering kali terjadi kesalahan dalam perhitungan terutama pada kabisat. Dan Fenomena tersebut membuat Kepala Gereja Katolik Paus Gregorius XII merasa bahwa penanggalan ini perlu diperbaiki supaya hari Paskah tetap sesuai dengan tradisi kristen. Sampai akhirnya lahirlah kalender Gregorian atas saran ilmuwan Italia Luigi Lilio bersama ahli matematika dan astronom Jesuit Christopher Clavius.
Kalender Gregorian baru diperkenalkan pada 4 Oktober 1582, berdasarkan perhitungan para ahli, harus dihilangkan 10 hari supaya penanggalannya sesuai.
Pada masa itu, sangat sulit untuk menghitung dan menentukan tanggal hari raya Paskah karena kalender Julian dinilai kurang akurat.
Sampai akhirnya pada 1562–1563, Konsili Trente yang merupakan pertemuan seluruh uskup Gereja Katolik Roma abad 19 mengeluarkan dekrit yang meminta Paus untuk memperbaiki masalah ini dengan menerapkan reformasi kalender.
Namun, butuh dua dekade untuk mengatasi permasalahan ini. Saat itulah Paus Gregorius XIII menandatangani banteng kepausan pada Februari 1582 yang mengumumkan reformasi kalender ke kalender Gregorian.
Di mana dalam proses transisi tersebut harus menghilangkan 10 hari dari kalender supaya Paskah jatuh pada minggu pertama setelah bulan purnama dan setelah titik balik musim semi.
Akhirnya diberlakukan lah kalender Gregorian yang memiliki waktu 365 hari dalam satu tahun. Penanggalan ini mengikuti perputaran bumi terhadap matahari.
Jadi, itu dia alasan hilangnya 10 hari di kalender 1582 Oktober. Kesimpulannya, kalender Gregorian merupakan kalender yang digunakan sekarang ini di seluruh dunia dan digunakan dalam keperluan sipil, agama, bisnis dan sebagian besar aspek kehidupan sehari-hari. (Sim)