ADVETORIAL

PAMERAN BONSAI, PUSAKA DAN UMKM , DALAM RANGKA PERINGATAN HUT RI  KE-77 DAN HARI JADI KABUPATEN MADIUN KE-454

Madiun,Republiknews-Tak kurang dari 100 tanaman hias bonsai milik kelompok Kare Bonsai Nyawiji (KBN) dan puluhan pusaka dipamerkan di event “Kare Flower Wisata Budaya 2022”, di halaman Kantor Kecamatan Kare Kabupaten Madiun.

Pameran bonsai dan pusaka ini dibuka langsung oleh Camat Kare Tarnu Ashidiq, M. Si, dan diikuti oleh para komunitas bonsai setempat dan para kolektor pusaka pada Senin (22/8/2022) siang.

Camat Kare Tarnu Ashidiq mengatakan, pameran bonsai ini untuk mengenalkan sekaligus menguatkan kepada penghobi dan masyarakat bahwa bonsai sebagai seni dan hobi yang jika ditekuni akan memberikan hasil yang luar biasa.

Dikatakannya, lereng Wilis mempunyai alam dengan kultur tanah yang cocok untuk penggemar bonsai. Untuk itu ajang pameran bonsai ini juga dapat dijadikan sebagai ajang promosi potensi bonsai di wilayah Kecamatan Kare.

“Lereng Wilis khususnya wilayah Kecamatan Kare memiliki potensi kekayaan hayati yang dibutuhkan bagi para penghobi bonsai, “kata Camat Kare.

Menurutnya, hobi bonsai juga dapat menggerakkan ekonomi kerakyatan. Sebab seni bonsai sudah mendunia, penggemar dan kolektor bonsai di Indonesia juga sangat banyak.

Baca Juga :  Rangka Hari Jadi ke 662 Pemerintah Kabupaten Ngawi Gelar Jamasan

“Seni bonsai ini pergerakan ekonominya sangat bagus, pasarnya luas. Terutama bakalannya, yang minat banyak dan cepat laku, “ungkapnya.

Namun ia juga berpesan lantas jangan asal ambil bonsai yang ada di hutan, sehingga bisa merusak alam dan lingkungan. Penghobi bonsai tentunya wajib memiliki rasa cinta terhadap alam dan lingkungan.

“Tapi tolong kalau bibit bonsai yang ada di hutan lindung ya jangan diambil, diluar kan masih banyak, “pintanya.

Sementara itu, untuk pameran pusaka, Camat Kare mengatakan, budaya-budaya zaman dahulu yang membawa perkembangan seni harus dilestarikan. Jangan sampai generasi penerus tidak tahu.

“Budaya-budaya seperti keris ini pada jaman dulu sangat menjadi andalan. Jangan sampai budaya keris tergerus kemajuan zaman, tapi tetap dilestarikan. Untuk melestarikan ya anak-anak dikenalkan, bahwa keris itu tidak menakutkan tetapi keris itu hasil karya seni, “katanya.

Untuk itu pihaknya akan mendukung kegiatan para komunitas, baik itu penggemar bonsai maupun pecinta pusaka di wilayahnya guna mendorong perekonomian bagi masyarakat.

Baca Juga :  Bupati Madiun Melalui Camat Kare Bantu Keluarga Terdampak Covid-19

Sementara itu, Ketua Panitia HUT RI ke-77 Kecamatan Kare, Sunardi, S.H. M.Pd.I, menyampaikan, pameran pusaka dan bonsai ini merupakan salah satu rangkaian acara peringatan Hari Jadi ke-454 Kabupaten Madiun dan sekaligus HUT RI ke-77, di Kecamatan Kare yang digelar mulai tanggal 13 Agustus lalu.

“Ini dalam rangka Hari Jadi ke-454 Kabupaten Madiun dan Hari Kemerdekaan ke-77 RI di Kecamatan Kare. Kita mulai dari tanggal 13 lalu dan akan berakhir pada 27 Agustus mendatang, “ungkapnya.

Bahkan menurut Sunardi, salah satu rangkaian acara yang dilaksanakan di Kecamatan Kare, yakni Karnaval yang digelar pada Minggu (21/8/2022) kemarin menjadi Karnaval paling sukses.

“Karnaval tahun ini, yang digelar kemarin Alhamdulillah paling sukses, karena antusiasme dari peserta dan juga masyarakat sangat luar biasa. Selain sebagai rasa syukur tentu tujuannya untuk menghibur masyarakat dan menggali berbagai potensi yang ada di Kare, “ungkapnya.

Baca Juga :  PENYALURAN BLT-DD TAHAP 6 DESA SUKOREJO BERJALAN LANCAR

Dilain pihak, menanggapi suport yang diberikan oleh perintah Kecamatan Kare para komunitas bonsai mengaku sangat senang sekali. Pasalnya dengan kegiatan ini mereka mendapat kesempatan untuk memberi edukasi kepada masyarakat bahwa bonsai mempunyai nilai ekonomi yang luar biasa.

“Mudah-mudahan kegiatan seperti ini akan terus digeliatkan oleh pemerintah, sehingga kami bersama teman-teman ini bisa mengenalkan lebih luas ke masyarakat bahwa di lereng Wilis ini mempunyai potensi tanaman bonsai yang tak kalah dengan daerah lain, “kata Mursid, salah satu dari Komunitas Kare Bonsai Nyawiji.

Menurutnya, seni tradisional hortikultura bonsai telah menyebar hingga ke pelosok desa di seluruh Indonesia dan tidak hanya digemari oleh kalangan elite, tetapi  juga kalangan masyarakat ekonomi biasa.

“Karya bonsai memiliki keunikan tersendiri sesuai daerahnya masing-masing termasuk dari Kabupaten Madiun. Kita ada di negara tropis sehingga sangat punya banyak jenis bonsai dengan karakter yang masing-masing punya potensi jual tinggi, “tutupnya.(*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!