ADVETORIAL

Program Sehati Turunkan Stunting AKB Dan AKI Di Desa Mojosulur

MOJOKERTO,Republiknews.id-Pemerintah Kabupaten Mojokerto terus menggulirkan program Selasa Sehat turunkan Stunting, AKB, dan AKI (SEHATI). Kali ini Pemkab Mojokerto menyasar ibu balita di Desa Mojosulur, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto.

Pelaksanaan program SEHATI yang digelar di Pustu Desa Mojosulur pada Selasa (22/8/2023) pagi, yang dihadiri langsung oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, M.Si serta didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr. Ulum Rokhmat Rokhmawan, M.H, Kepala Desa Mojosulur, Kabid Kesmas Ninik, Kepala DP2KBP2, Camat Mojosari, Kepala Puskesmas Mojosari dan Forkopimca Mojosari.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, menjaga komitmen untuk terus mengedukasi para orang tua khususnya para ibu di Kabupaten Mojokerto, agar memperhatikan kesehatan dan pertumbuhan anak-anak sesuai umur. Mulai dari dalam kandungan dengan memperhatikan asupan gizi, mengawasi dan menjaga tahapan tumbuh kembang anak. Semuanya diuraikan Bupati dalam acara Selasa Sehat Turunkan Stunting AKB dan AKI (Sehati),

Baca Juga :  Camat Kare Dan Tiga Pilar Serta Pemdes Cermo Sidak Pengunjung Pasar

“Bagi orang tua yang punya anak balita, tolong betul-betul dirawat dengan benar. Jangan sampai infeksi berulang atau sering sakit (salah satu indikator stunting), sehingga berpengaruh terhadap perkembangan otak yang tidak bisa tumbuh 98% pada saat mencapai usia 5 tahun. Kita tidak bisa ukur detail otak, karena posisinya ada di dalam. Jadi salah satu indikatornya yakni panjang badan. Anak stunting pasti berat badannya kurang, sehingga panjang badannya juga ikut kurang.

Maka PR orang tua adalah memantau pertumbuhan anak sesuai grafik. Maksimalkan pertumbuhan mereka terutama pada usia 0-1 tahun. Jangan sampai berat badan kurang, panjang badan kurang, karena itu menandakan volume otaknya juga kurang. Bayi di bawah 6 bulan hanya boleh ASI eksklusif saja. Ini supaya anak tidak mudah sakit, sebab ASI mengandung antibodi. Setelah 6 bulan, baru boleh diberi makan pendamping seperti bubur susu dengan tekstur bertahap. Mulai encer, hingga bertekstur. Ingat juga, setiap kali makan harus selalu ada zat pembangun. Bisa dari telur, ikan, daging, ayam, tahu, tempe, juga susu,” lengkap Bupati.

Baca Juga :  IKBAR Sambangi Kecamatan Jatirejo Untuk Berbagi Sembako

Selain kesehatan, Bupati juga mengedukasi para ibu agar melimpahkan kasih sayang sebanyak-banyaknya untuk membangun karakter. Bupati mendorong para ibu untuk meneggakkan sikap mendidik anak sesuai tahapan umurnya, demi kemandirian di masa depan.

“Bagi yang punya anak usia 1-3 tahun, tolong ajari anak untuk bisa melakukan semuanya mandiri. Seperti makan, minum, lepas-pakai baju sendiri, kencing maupun BAB sendiri. Ajarkan rapikan mainan, maupun meletakkan sepatu setelah dipakai pada tempatnya. Sedangkan di atas 3-6 tahun, adalah masa mengambil inisiatif. Berikan kesempatan untuk mereka, contoh kecil adalah memilih baju sendiri. Biarkan mereka memilih dan bertanggung jawab. Kalau ingin punya anak dengan emosi yang stabil, contohkan juga yang positif. Jangan sampai mereka takut dan kecewa. Anak adalah peniru ulung. Maka apa yang dilakukan orang tua, harus dihati-hati.

Baca Juga :  Perhutani Salurkan Bantuan Sembako Warga Terdampak Erupsi Semeru

Apabila orang tua membentak, anak akan berteriak. Ajarkan anak-anak menjaga diri dan tidak mudah percaya orang yang tidak dikenal. Saya juga berpesan agar jangan pelit memuji anak. Pujilah mereka setinggi langit, mumpun masih usia dini. Orang tua yang akan membentuk anak kelak seperti apa. Maka dari itu manfaatkan kesempatan dan jangan sampai kehilangan momen,” tambah Bupati.

 

(*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!