POTRET

Putus Penyebaran COVID 19 “Kades Bayu Tutup Wisata Rowobayu

Banyuwangi, RepublikNews – Wabah virus corona telah menggoncang ketenangan manusia di seluruh dunia, bahkan sudah puluhan ribu nyawa melayang karena virus ini, tak terkecuali dampaknya mengena di negara indonesia sehingga menyebabkan kepanikan dimasyarakat baik perkotaan maupun pelosok – pelosok desa disegenap penjuru negeri ini.

Himbauan pemerintah untuk menerapkan menjaga jarak fisik / phisical distancing serta langkah – langkah terbaik juga telah banyak dilakukan oleh para kepala desa sebagai bentuk pencegahan penularan virus corona yang diduga berasal dari negara cina yang sekarang sudah menjadi covid 19 di negara indonesia saat ini.

Salah satu contoh kebijakan yang telah diambil oleh kepala desa Bayu kecamatan Songgon, yaitu dengan cara menutup wisata Rowobayu untuk semua pengunjung baik dari dalam maupun dari luar wilayah Banyuwangi guna mencegah meluasnya penularan virus covid 19 yang berbahaya ini.

Baca Juga :  Ulang Tahun PAPP Digelar dengan Penuh Nuansa Kebersamaan

Saat di temui awak media RepublikNews dikediamannya pada kamis (02/04/2020) kemarin kepala desa Bayu, Sugito menjelaskan kepada salah satu warga desa Yosomulyo rt 03 rw 03 kecamatan Gambiran sebut saja ibu Maya bersama dua temannya yang meminta ijin untuk berkunjung yang niatnya ingin membersihkan diri mandi di sumber taman kamulyan dan ingin ritual di petilasan prabu Tawang alun .
Namun dengan tegas Sugito mengatakan, untuk sementara waktu ini saya belum bisa mengijinkan,’ tuturnya.

Mengapa dalam keadaan seperti ini kok malah nggak tekun beribadah ya ? Kok malah semua tempat ibadah banyak yang gak berfungsi lagi ,” cetus maya dengan nada agak bertanya.

Baca Juga :  Kekompakan Masyarakat Pecinta Gampong Rukoh Mengadakan Maulid Nabi Tanpa Ripee

Namun dengan bijak Sugito memberikan penjelasan kepada Maya, bahwasannya orang ibadah itu nggak di masjid dan mushola saja, dalam keadaan seperti ini kita bisa melakukan ibadah atau mendekatkan diri kepada Allah di rumah saja,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sugito juga mengatakan untuk sementara ini kita hanya menjalankan 3 aturan: 1. Patuh pada aturan agama, 2. Patuh pada aturan pemerintah yang ke 3. patuhi petunjuk dari puskesmas, karena ini semua sebagai bentuk tanggung jawab saya sebagai kepala desa,
” saya mengharapkan kesadaran warga dan masyarakat masing – masing, semoga dengan ikhtiar dan doa kita semua semoga virus corona ini cepat terselesaikan,” pungkasnya. (Adi)

Baca Juga :  283 Pasang Pengantin Ikut Nikah Massal Di Pendopo Kabupaten Malang

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!