INVESTIGASI

Sapi Bantuan Proyek UPPO “Kelompok Tani Harapan Jaya” Habis Berwisata

Mojokerto, RepublikNews – Desa Bicak kecamatan Trowulan kabupaten Mojokerto pada tahun 2016/2017 mendapatkan bantuan sapi dari dinas pertanian kabupaten Mojokerto. Sapi yang di dapat 34 ekor, lengkap dengan mesin alat penggiling pencacah rumput, pohon jagung dan lainnya untuk proses buat pakan sapi itu, belum juga Unit motor Tosa jenis gerobak (3 roda) buat cari rumput.

Dari hasil pantauan awak media RepublikNews di lapangan, didapatkan beberapa keterangan dari warga dan narasumber. Pada saat bantuan datang itu sudah di siapkan kandang di desa Kedawung Utara yang sangat besar lengkap dengan fasilitas serta tempat penimbunan kotoran sapi, sehingga nanti bisa buat pupuk kandang, namun sapi-sapi itu hanya beberapa bulan saja nampak di tempatnya dan sampai akhirnya dari Sapi yang jumlahnya 34 ekor hanya tersisa 5 ekor sekarang ini.

Haji S (inisial*red) ketua kelompok tani saat di konfirmasi, sambil menyebut beberapa nama-nama pengurus waktu itu beliau mengatakan sebagian sapi banyak yang mati, sedangkan sebagian di titipkan pada warga dusun Pesanan dan warga Bicak.
” yang mati sekitar 9 ekor sedang lainnya di titipkan ke warga dusun Pesanan dan Bicak untuk di rawat,”terangnya.

Baca Juga :  Oknum PNS Mojokerto "Di Duga Palsukan SPJ" Ratusan Juta Uang Sewa Rental Mobil Belum Di Bayar, 13 Unit Sempat Di Gadaikan

Dari keterangan Haji S, tim menemui beberapa nama-nama yang di maksud, MJ dan ST warga dusun Pesanan dan Bicak yang mendapat titipan 15 ekor ketika di mintai keterangan tidak ada bantahan sama sekali, pada waktu itu 15 sapi  memang ada padanya namun sudah di jual semua atas perintah Haji Az (inisial*red)  merupakan pejabat pemerintah an desa Bicak.
“Iya dulu ada 15 ekor tapi semua sapi sudah di jual, atas perintah Haji Az waktu itu dan semua uang juga saya serahkan kepadanya,” kata MJ.

Lain halnya dengan JN, sapi yang di titipkan padanya di jual untuk beli tanah pribadinya, iya mengakui sebelum di jual meminta persetujuan Haji Az dan iktikadnya adalah hutang.
” Awalnya saya hutang ke pak haji Az untuk beli tanah, namun beliau menyarankan untuk menjual sapi-sapi itu,vya akhirnya saya jual dan uangnya saya buat beli tanah,” pengakuan JN.

Baca Juga :  Ikfina-Bara : Menghimbau Masyarakat Pentingnya Prokes

Keterangan yang sama juga diberikan dari berapa narasumber yang ditemui untuk di mintai keterangan baik dari ketua kelompok tani Harapan Jaya ataupun para warga yang menerima titipan sapi-sapi bantuan tersebut, bahwa sapi sapi tersebut habisnya karena di jual.

Sangat di sayangkan program yang di tata pemerintah tidak di jalankan, pejabat pemerintahnya harusnya memberikan suatu arahan dan masukkan serta solusi terbaik buat kelompok tani dan warga untuk menjalankan program pemerintah dengan baik, malah terindikasi menyalahi aturan dan penyalahgunaan kewenangan.

Program tidak berjalan dengan baik, di manfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab untuk mengambil keuntungan pribadi.
Sapi-sapi yang harusnya di jadikan satu kandang untuk di rawat dengan baik, dengan beberapa fasilitas yang sudah ada agar program bisa berjalan dan mampu untuk memakmurkan rakyat khususnya warga desa Bicak tapi lain kenyataan di lapangan sapi-sapi tersebut ternyata berwisata  dan banyak yang terjual.

Sementara itu Anita, Kepala Desa tidak tau menahu soal bantuan sapi yang ada di desa karena baru menjabat jadi kepala desa, ia mengatakan akan mengklarifikasi kebenaran informasi tersebut kepada yang bersangkutan untuk di mintai keterangan dan krroscek lapangan secara langsung.

Baca Juga :  Mobil & Uang Puluhan Juta Raib di Kredit Plus Jayanegara, Warga Trawas Lapor Polres Mojokerto

“Saya di beri amanah di percaya oleh warga untuk menjalankan tugas dengan baik soal sapi berwisata dan terjual akan saya telusuri informasi itu, saya akan klarifikasi yang bersangkutan untuk kebenarannya, kalau memang ada kesalahan dari pihak mreka ya saya serahkan lagi kepada warga atau jika harus proses hukum ya biarlah di proses secara hukum yang berlaku,” kata Anita.

Harapan saya kedepannya pada era kepemimpinan saya, jangan ada kejadian lagi yang sangat merugikan masyarakat dan tidak adil pada masyarakat, saya mengajak kepada seluruh jajaran desa Bicak, kita ciptakan desa ini menjadi desa yang bersih, adil, jujur, makmur supaya bisa jadi contoh desa yang lain di daerah kecamatan Trowulan pada khususnya,”harap kepala desa termuda di Mojokerto dan cantik ini. (Gdl)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!