BIROKRASIKESEHATAN

Sosialisasi Pendampingan Bumil KEK dan Bumil Risti Digelar Dinkes Tuban

Tuban, RepublikNews

Kekurangan gizi pada ibu hamil akan berdampak terhadap pertumbuhan janin yang dikandung dan perkembangan intelektual anak pada anak yang kekurangan gizi pada usia balita akan tumbuh pendek dan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak yang berpengaruh pada rendahnya tingkat kecerdasan, Karena tumbuh kembang otak terjadi saat dalam kandungan sampai usia 2 tahun.

Dalam mengatasi masalah tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Tuban melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban menyelenggarakan Sosialisasi Pendampingan ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan Sosialisasi Pendampingan ibu hamil Resiko Tinggi  (Risti) , yang dilaksanakan di Pendopo Krido Manunggal Kabupaten Tuban pada Senin-Selasa (24-25/05/2021).

Sebagai Nara sumber dalam Sosialisasi tersebut adalah
Afidah Andani.SKM Seksi KGM Dinkes Provinsi Jawa Timur  , Analis Kesehatan Seksi Promkes & Pemmas Dinkes Provinsi Jawa Timur Avianto Noor Iswahyudi.SKM.MM ,
Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban Lulut Purwanto.DCN dan Endang Sulastri.SKM Kepala Seksi Promkes dan Pemmas Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban

Peserta Sosialisasi Pendampingan ibu hamil KEK dan ibu hamil Risti masing-masing dihadiri oleh kader pendamping sebanyak 100 orang dari 33 puskesmas se-Kabupaten Tuban.

Baca Juga :  DESA JERUKGULUNG BERI TROBOSAN DALAM BIDANG PERTANIAN

Dalam sambutannya, Lulut Purwanto menyampaikan jika dengan mengikuti kegiatan ini, diharapkan para kader posyandu dapat melakukan pendampingan dengan baik kepada ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas agar tetap terjaga kesehatannya.

“Untuk memberikan pemahaman kepada para ibu hamil tersebut tentu butuh pendampingan dari para kader Posyandu. Oleh karena itu, saya himbau kepada kader Posyandu agar mengikuti kegiatan dengan serius, sehingga saat terjun ke masyarakat nanti dapat memberikan pendampingan yang prima.”harap Lulut Purwanto.

Afidah Andani.SKM Seksi KGM Dinkes Provinsi Jawa Timur pada saat Sosialisasi Pendampingan ibu hamil KEK menyebutkan masalah gizi yang banyak dialami kelompok ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) menurut data laporan gizi tahun 2017 prosentase Bumil KEK 9,1%  dan tahun 2018 sebesar 9,7% , dan tahun 2019 sebesar 10,8% , dan tahun 2020 sebesar 12,6% . “Terdapat kecenderungan meningkat pada angka prosentase ibu hamil KEK dalam 4 tahun ini.” terang AfidahAndani.

Baca Juga :  Pelaksanaan Pelantikan Dan Pengambilan Sumpah Jabatan, Lima Mutasi Perangkat Desa Di Pemerintah Desa Krowe Lembeyan

Sementara itu Analis Kesehatan Seksi Promkes & Pemmas Dinkes Provinsi Jawa Timur Avianto Noor Iswahyudi.SKM.MM pada Sosialisasi Pendampingan ibu hamil  berharap para kader mampu melakukan pengenalan dini masalah ibu hamil, melakukan pengendalian atau pencegahan terjadinya komplikasi persalinan, melakukan persiapan, perencanaan tempat dan menolong persalinan sesuai kondisi ibu dan janin serta mencegah rujukan estafet atau rujukan terlambat

“Adakalanya saat proses kehamilan dibutuhkan pengawasan dan konseling khusus. Ini penting dilakukan agar dapat diketahui apakah ibu hamil tersebut tergolong resiko tinggi ataupun tidak.” ungkapnya.

“Bedanya antara Ibu hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK) itu adalah mencegah kekurangan gizi biar pertumbuhan normal. Kalau Ibu hamil Resiko Tinggi (Risti) adalah bagaimana mencegah resiko kematian bagi ibu dan anak.” papar Avianto Noor.

Endang Sulastri.SKM Kasi Promkes dan Pemmas pada Dinkes Kabupaten Tuban dikonfirmasi oleh media RepublikNews menjelaskan bahwa dengan digelarnya Sosialisasi Pendampingan Bumil KEK dan Bumil Risti adalah untuk mencegah Stunting bagi ibu hamil KEK agar ibu hamil dapat melahirkan bayi normal dan tidak beresiko Stunting .

Baca Juga :  Dinkes Kabupaten Tuban Sabet Juara Umum,Dalam Jambore Kader Posyandu Balita Jatim 2019.

” Diharapkan agar kader mampu menjadi pendamping ibu hamil KEK dalam menjaga kehamilannya dan mempersiapkan persalinannya , dan kader mampu memotivasi , ibu hamil untuk selalu makan makanan yang beraneka ragam dan bergizi seimbang.” terang Endang Sulastri.

Ditambahkan oleh Endang Sulastri agar kader memotivasi bumil dan keluarganya untuk memeriksakan kehamilan dan menyarankan untuk melakukan persalinannya ke tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan sehingga ibu melahirkan dengan selamat demikian juga bayinya.

“Kiranya kader dapat meningkatkan pengetahuan , ketrampilan dan motivasi kader dalam penyampaian informasi kesehatan kepada masyarakat khususnya bumil KEK dan Bumil Risti di Kabupaten Tuban.” harap Endang.

Sementara itu salah satu kader yang malu disebutkan namanya saat dikonfirmasi mengakui, manfaat sosialisasi ini sangat penting bagi tugas-tugasnya dalam mendampingi ibu hamil. Bahkan pihaknya berencana membuat program simulasi bagi ibu hamil dengan melibatkan para suami.(@nt).

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!