Spektakuler ,,,!!! Ribuan Muslimat NU Padati Lapangan Kecamatan Sine, Tabligh Akbar Bersama Gus Miftah
NGAWI – Banser kecamatan Sine gelar Acara Tabligh Akbar bersama Gus Miftah, yang bertempat di lapangan merdeka kecamatan Sine, kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Dihadiri sekitar 7.000 orang, acara di mulai pukul 13.30 WIB sampai selesai, selaku penanggung jawab kegiatan Ketua Ansor – Banser kecamatan Sine Rahmat Santoso, Jum’at (28/07/2023).
Sangat spektakuler Acara tabligh Akbar yang di selenggarakan Ansor – Banser kecamatan Sine, dengan menghadirkan Mubalig Kondang Miftah Maulana Ibrahim, S.Pd yang akrab di sapa Gus Miftah sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman Yogyakarta.
Dalam sambutannya, fuad Misbahudin Fahmi camat Sine menyampaikan, terimakasih atas terselenggaranya acara ini, Ansor – Banser kecamatan Sine memang luar biasa, semoga acara ini berjalan dengan lancar bisa memperkuat kerukunan antar umat beragama.
Tampak hadir Forkopimcam Sine, Kades se kecamatan Sine, muslimat Fatayah, IBNU PBNU, BANSER, PAMTER, muslimat PBNU dari berbagai wilayah dan masyarakat sekitar kecamatan Sine.
Gus Miftah mengatakan bahwa Bangsa Indonesia memiliki potensi yang besar. Hal ini menarik bangsa-bangsa lain yang kemudian datang dan menjajah Indonesia. Saat ini, bentuk-bentuk penjajahan memasuki era baru dengan masuknya ideologi dan paham baru yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan anak bangsa.
“Sifatnya seperti apa? Menganggap dirinya paling benar dan menyalahkan orang lain. Yang berbeda dianggap salah,” kata Gus Miftah.
Oleh karena itu, Gus Miftah mengingatkan pentingnya silaturahmi, dan saling mengenal antara sesama masyarakat. Hal ini sejalan dengan budaya masyarakat Indonesia yang menjunjung tinggi toleransi, di tengah keberagaman. Sehingga perilaku dalam kehidupan sehari-hari tidak menyinggung budaya orang lain.
“Saya ingin mendudukan perkara silaturahmi ini dengan baik dan benar. Jangan sampai anda mempunyai paham yang salah atau salah paham terhadap silaturahmi kebangsaan. Tentunya dengan cara berguru dengan guru yang baik dan benar,” kata Gus Miftah.
Tausiyah Gus Miftah dikemas secara segar, komunikatif, dan kekinian. Tak jarang ulama kelahiran Ponorogo tersebut melontarkan lelucon dan menyelingi dengan tembang shalawat, sehingga suasana semakin semarak.
( ROVIEK )