BIROKRASI

Larang Warga Menambang Pasir dan Sedot Air Berlebih. Wabup : Agar Tanggul Tidak Ambles Lagi.

Tuban, RepublikNews

Kondisi terkini penanganan tanggul di desa Sembungrejo, Plumpang yang sempat longsor beberapa waktu lalu, pada Selasa , 26/11/2019 , dikunjungi Wakil Bupati Tuban Ir.H. Noor Nahar Hussein.M.Si , didampingi Kepala Bappeda , Kepala Satpol PP , Kepala Dinas Lingkungan Hidup ,  Plt. Kepala Dinas PUPR , Plt. BPBD Kabupaten Tuban , perwakilan BBWS Bengawan Solo serta Camat Plumpang.

Usai meninjau lokasi longsornya tanggul, Wabup juga bedialog dengan Kepala desa Sembungrejo dan Kedungrojo beserta sejumlah warga.

“Sebagai salah satu langkah untuk menanggulangi tanggul yang longsor, warga dilarang untuk menambang pasir dan menyedot air secara berlebihan radius 600 meter dari titik longsor. Kepala desa harus melakukan sosialisasi maupun upaya persuasi agar warga desa bisa memahami kondisi penanganan tanggul , jika memang kewalahan, Kades bisa berkoodinasi dengan kecamatan maupun kabupaten untuk diambil tindakan yang diperlukan.” kata Wabup.

Baca Juga :  Mantapkan Program Smart City "Pemkot Probolinggo Teken Kerjasama Dengan PT Telkom Tbk dan PT Telkomsel"

Langkah ini diambil agar tanggul tidak ambles kembali. Tidak menutup kemungkinan, Pemkab Tuban juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Bojonegoro jika memang diperlukan , berbagai upaya penanganan dimaksudkan untuk memberikan rasa aman bagi warga desa sekitar tanggul dan kecamatan Plumpang. Mengingat pada bulan Desember Kabupaten Tuban akan memasuki musim hujan, dan puncaknya di bulan Februari.

Dengan adanya kajian tentang kondisi tanah di wilayah sekitar Bengawan Solo di desa Kedungrejo dan Sembungrejo. Sehingga diketahui struktur tanah sebagai dasar diambilnya tindakan selanjutnya , sebab otoriras penanganan tanggul berada BBWS Bengawan Solo. Meski demikian, Pemkab Tuban akan terus mendorong upaya percepatan perbaikan tanggul secara permanen. Sebagai langkah penanganan kedaruratan, tanggul dikuatkan dengan pedel untuk selanjutnya akan dipasang bronjong.

Perwakilan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Dayat, menerangkan tanggul yang longsor sebelumnya telah ditangani dengan cara pengurukan pedel. Namun karena ada faktor lain, menyebabkan tanggul kembali ambles meski tidak signifikan.

Minggu ini kita akan menunggu kondisi tanah stabil dahulu untuk kemudian dipasang bronjong, jelasnya. Sembari menunggu tanah stabil, pihak BBWS dan BPBD Kabupaten Tuban bersama masyarakat telah melakukan penguatan tanggul sisi luar dengan tumpukan tanah dalam karung sak.

Baca Juga :  Penetapan Keanggotaan Alat Kelengkapan Dewan DPRD Kabupaten Tuban

Selain itu, meminta agar pengurus HIPPA di sepanjang Bengawan solo dapat mengajukan ijin pengambilan air di BBWS. Tujuannya, agar alokasi air dapat dikelola, sehingga tidak terjadi kekeringan maupun penyedotan berlebihan. Dayat juga menyampaikan terima kasih atas dukungan Pemkab Tuban serta peran aktif warga masyarakat yang bergotong-royong memperbaiki tanggul.

Sebatas Informasi.
Sebelumnya ,
100 Relawan Ikuti Pelatihan Tanggap Bencana
Bertempat di Terminal Wisata Kambang Putih Desa Sugihwaras Kecamatan Jenu Kabupaten Tuban
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban menggelar Pelatihan Relawan Penanggulangan Bencana yang diikuti 100 relawan, Senin.25/11/2019.

Relawan yang dilatih adalah warga dari beberapa desa yang terdampak banjir dan di bantaran sungai Bengawan Solo, seperti di kecamatan Plumpang dan Rengel.
Pelatihan dimulai sejak tanggal 25-27 November 2019.

Baca Juga :  PEMILU 2019 MOJOKERTO - PKB RAJANYA KURSI DPRD DAN SUARANYA TERBANYAK

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kabupaten Tuban, Ir.Sunarto.MM  membuka pelatihan relawan yang juga dihadiri sejumlah perwakilan Forkopimda dan OPD.

Asisten Sekda yang membacakan sambutan Bupati Tuban menyampaikan pelatihan ini relawan dimaksudkan meningkatkan kemampuan dan keterampilan relawan dalam rangka memaksimalkan upaya mitigasi bencana. Mengingat Indeks Resiko Bencana wilayah Kabupaten Tuban mencapai skor 175 dan termasuk Kelas Resiko Bencana Tinggi. Kabupaten Tuban berada di urutan 145 dari 496 kabupaten/kota se-Indonesia yang rawan terhadap resiko bencana.(@nt).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!