Jarum Suntik Dokter di Panjangjiwo, Akibatkan Pasien Alami Infeksi Hingga 2 Bulan
Surabaya, RepublikNews – Bu Sri merupakan warga dsn. Maron desa Pacet Mojokerto yang saat ini tinggal di Jl. Ngiden kota Kel. Baratajaya Kec. Gubeng Surabaya. Di ketahui keberadaan Bu Sri di Surabaya adalah bekerja dan menempati rumah kos.
Pada Februari lalu dia sakit batuk dan berobat ke dokter, keinginan Bu Sri untuk sembuh dari sakitnya malah berujung sakit yang berkepanjangan, pasalnya bekas suntikkan yang ada di pantatnya mengalami infeksi, Pada bekas suntikkan itu selang beberapa hari mengalami rasa sakit yang luar biasa, hingga membuat bengkak berwarna merah sebesar ukuran tutup gelas. Dan lama lama bernanah campur darah.
Pada hari jumat, 08/04/2022, putera Bu Sri yang ada di Pacet Maron yaitu Basuki, mengadukan permasalahan yang di alami ibunya kepada Redaksi media ini. Dengan menunjukkan hasil foto yang di dapat sehari sebelum kasus ini di bawa ke Meja Redaksi Media ini, Basuki mengatakan bahwa ibunya telah mengalami sakit serius akibat luka bekas suntikkan saat ibunya sakit dan periksa ke dokter Icha pada bulan pebruari 2022 lalu.
“Bekas suntikkan tersebut membuat ibu saya mengalami infeksi serius mas, bekas suntikkan itu mengakibatkan pantat ibu saya bengkak, bernanah dan berdarah,” kata Basuki.
Sebagai seorang anak terus terang saya gak terima dan mengharapkan bantuan hukum untuk menindaklanjuti dan memproses masalah ini, karena apa…? Karena dokter tersebut terkesan tidak bertanggung jawab, pada waktu itu dokter melalui perawatnya hanya menyampaikan permintaan maaf saat ibu saya komplain,” terang Basuki.
Sementara itu, Bu Sri saat di temui awak media ini menceritakan kronologi apa yang di alaminya. Kepada wartawan ini ia mengatakan pada saat itu di bulan pebruari dia sakit batuk berdarah dan berobat ke dokter Icha.
Pertama kali berobat ke dokter Icha, dia diberikan suntikan dengan biaya Rp. 80.000,00. selang beberapa jam dia merasakan sakit pada Bekas Suntikan dan bengkak di Pantat setelah kanan, selang 3 hari bengkak itu makin parah.
“Saat itu yang menanganinya bukanlah dokter Icha namun perawatnya, padahal dokter ada di tempat. Pemeriksaan dan suntikkan dilakukan oleh perawat, dokter hanya menanyakan sepatah dua kata atas keluhan saya,” terang B. Sri.
Setelah itu dia kontrol kembali untuk mengobati pembengkakan pada bekas suntikkan tersebut dan ditangani dokter Icha secara langsung, dengan di berikan obat dan hanya di tarik biaya Rp. 50.000,00.
Namun luka tersebut tenyata malah semakin parah dan kondisinya pada bekas suntikkan tersebut mengalami infeksi, sehingga mengeluarkan nanah campur darah. Tepatnya Awal april dia mendatangi tempat praktek dokter Icha.
“Saya mengkomplain rumah praktek dokter tersebut, pihak dokter hanya menyampaikan permintaan maaf saja,” kata B. Sri. (Rabu, 13/04/2022).
Dari keterangan korban, awak media ini mencoba menghubungi Dokternya untuk konfirmasi terkait adanya tindakan medis yang di duga telah mengakibatkan pasiennya mengalami luka yang serius di bekas suntikan saat pasien berobat ke tempat prakteknya.
Melalui via WhatsaAp, dokter Yopi memberikan klarifikasi kepada awak media ini. Dalam pesan yang dikirim, ia mengakui kalau Bu Sri adalah pasien pelanggannya dan dia yang merasa sudah punya 30.000 (tiga puluh ribu) pasien tetap merasa heran dengan kasus ataupun kejadian yang di alami Bu Sri.
“Biar saya bisa menentukan tindakan medis selanjutnya mas, kasihan juga pasiennya, bu Sri adalah pelanggan kami dan kami tidak ingin mengecewakan beliau dan berusaha yang terbaik buat pasien pasien kami”.
“Saya Juga Penasaran, Pasien tetap kami sudah 30 ribuan lebih, baru kali ini ada kasus seperti misalpun ada memar hanya beberapa hari saja sudah hilang, ini kok saya lihat sudah sejak februari dari tanggal periksa pertama”, tambah dr. Icha.
Dokter Icha juga menyampaikan agar pasien dalam hal ini yaitu Bu Sri agar di bawa ke tempat prakteknya untuk di tangani lebih lanjut dan mendapatkan perawatan kembali. (Tim)