BIROKRASI

PEMERINTAH DESA BARUREJO SALURKAN BLT DD USAI LEBARAN

Banyuwangi, RepublikNews – Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mendorong  percepatan penyaluran  dana Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD). Targetnya, jelang Lebaran Idul Fitri penyaluran  BLT DD diupayakan  bisa diterima masyarakat yang terdampak covid – 19 diwilayah pedesaan.

Sesuai pesan Presiden Joko Widodo, BLT DD harus dimaksimalkan dan dipercepat pencairannya sebelum Hari Raya Idul Fitri agar dapat dirasakan  betul manfaatnya oleh para KPM untuk memenuhi kebutuhannya.

Namun tidak halnya bagi pemerintah desa Barurejo, kecamatan silir Agung, Kabupaten Banyuwangi, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa(BLT DD) tahap pertama baru hari ini bisa di salurkan karena terkendala kurang  validnya data dan banyaknya  perubahan data.

Gelaran penyaluran BLT DD yang berlangsung di aula kantor desa Barurejo pada kamis (28/5/2020) dini hari dibuka pada pukul 09.30 wib oleh kepala desa Barurejo, Ahmad Zaenuri,  turut  hadir dalam penyaluran BLT DD, Badan permusyawaratan Desa ( BPD) Hartoni, Babinkamtibmas, Bripka Sunaryo, Babinsa, petugas dari BRI, Linmas, segenap staf desa serta 255 warga penerima Bantuan Langsung Tunai Dana Desa.

Hartoni, selaku BPD desa Barurejo dalam sambutannya menyampaikan rasa hormatnya, kepada seluruh masyarakat penerima BLT DD yang sudah hadir, Babinsa, Babinkamtibmas, para staf desa, petugas dari BRI, LSM, awak media dan yang terkhusus kepada kepala desa Barurejo. Seiring sulitnya dan semakin merajalelanya penyakit covid – 19 ini, desa Barurejo semoga tetap selamat, tetap aman, dengan catatan warga sekalian seluruh masyarakat yang ada di desa Barurejo ini selalu mengikuti protokol – protokol kesehatan yang sudah dibuat oleh pemerintah. Ini demi keselamatan kita dan keluarga kita.

Baca Juga :  Pakailah Masker Bila Masuk Tuban , Jika Tak Ingin Disita Barang Bawaannya.

Seperti yang dipaparkan oleh kepala desa tadi, bahwasannya bapak ibu diundang kekantor desa ini kurang lebih adalah untuk memverifikasi data  terkait bantuan yang akan njenengan terima sebesar Rp.600 ribu perbulan selama tiga bulan, dengan total nilai Rp.1800 ribu,” kata Hartoni.

Dengan adanya pandemi covid – 19 ini pemerintah merasa kesulitan, baik itu pemerintah Pusat, pemerintah Daerah maupun pemerintah Desa, artinya apa?, Kalau kita berbicara dampak dengan adanya wabah ini, semuanya kena dampak, baik itu pengusaha, kalangan kelas menengah, petani dan sebagainya itu semua kena dampak, akan tetapi, karena mengingat keuangan pemerintah, dalam hal ini keuangan desa yang memang terbatas, sehingga akhirnya kita membuat kebijakan – kebijakan yang sudah diatur dalam undang – undang dan peraturan pemerintah, diantaranya untuk memberikan bantuan kepada warga masyarakat yang terkena dampak, yaitu sebesar Rp.600 ribu setiap bulan selama tiga bulan lewat Dana Desa,” tuturnya.

Baca Juga :  Dari Hasil Penjaringan, PemDes Dukuh Bendo Lantik Sekretaris Desa 

Pesan kami, monggo bantuan ini di syukuri dan digunakan sebaik –  baiknya, saya mohon njenengan bisa menghargai jerih payah para perangkat desa yang telah sedemikian rupa mengusulkan nama – nama njenengan supaya dapat bantuan.

Maka kami mohon digunakan sebaik –  baiknya untuk membeli kebutuhan yang mendesak, terutama membeli beras minimal bisa untuk menyambung hidup. Bagi masyarakat yang belum mendapat bantuan, dan masuk dalam kriteria, kami mohon Rt, Rw dan Kepala dusun agar mendata kembali selanjutnya nanti kita laporkan ke pusat agar supaya mendapatkan bantuan, biar tidak ada ketimpangan dan kecemburuan sosial di antara warga,” tutup Hartoni mengakhiri sambutannya.

Sementara di tempat berbeda Kepala desa Barurejo, Ahmad Zaenuri, saat di konfirmasi awak media RepublikNews menjelaskan terkait kelambatan penyaluran dana BLT DD dikarenakan  banyaknya perubahan data sehingga membuat kita terlambat pencairannya, dan pula pembuatan rekening juga tidak cukup dilakukan dalam satu hari, maka lebih baik kita berikan setelah Hari Raya, ya sekarang ini, bukan karena banyak alasan sebetulnya, karena nggak nutut aja waktunya,  intinya,  kalau andaikan waktunya cukup, itu sudah saya cairkan sebelum lebaran,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ahmad Zaenuri  menceritakan, bahwasannya pemerintah desa beberapa kali harus melakukan verifikasi dan validasi hingga sampai hari jumat terakhir Hari Raya – H 2 validasi data belum klier ,  sampai sore baru klier, karena ada saja warga yang komplain kemudian kita ganti kita ganti yang lebih minus lagi lebih minus lagi masih ada, itu pun kami yakin masih ada yang belum selesai,” jelasnya.

Baca Juga :  Upacara Penutupan TNI Manungal Membangum, Di Hadiri Bupati Dan Wakil Bupati Lampung Barat

Harapan saya, warga bisa terbantu dengan adanya ini, karena dampak covid, karena selama ini warga – warga yang kita bantu ini belum pernah mendapatkan bantuan apapun dan mereka layak mendapat bantuan, dan nanti mudah – mudahan diperhatikan terus, dan saya berharap nanti ada validasi yang betul – betul selesai dibantuan Pusat dan bantuan Daerah sehingga bisa benar- benar tepat sasaran ,” harapnya.

Untuk pagu desa, kita maksimalkan sesuai dengan dana desa yang masuk Rp.1,3 milyar, kita harus menyediakan 35%. 35% dari Dana Desa itu kita bagikan 255 warga untuk lima dusun, yaitu, dusun krajan, dusun Senepo lor, dusun Senepo sari, dusun Sumber manggis dan dusun Sumber urip.

Sasarannya, yang pertama, warga miskin yang terdampak, kedua, adalah keluarga yang dimana disalah satu anggota keluarganya ada yang punya penyakit menahun dan yang terakhir, adalah warga yang terdampak covid – 19 karena kehilangan pekerjaan ,” pungkasnya. (Adi)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!