ADVETORIAL

Kelompok PAUDI se Kabupaten Pasuruan Peringati Hari Anak Nasional

Pasuruan,RNews – Kepala Bidang PAUD Kabupaten Pasuruan H. Hari Mulyono pada peringatan HAN. Pemerintah Kabupaten Pasuruan lewat Dinas Pendidikan dan Paud sukses menggelar kegiatan Hari Anak Nasional (HAN) selasa tanggal 23-4-2019 yang mengadakan berbagai macam lomba yang di ikuti guru-guru kelompok PAUDI atara lain: lomba cerita gambar berseri, lomba cetak APE, lomba gerak dan lagu untuk guru  PAUD, lomba Finjer Painting, lomba Kelompen Raksasa.

Ada 24 Kecamatan se Kabupaten Pasuruan yang hadir serta guru PAUDI yang meramaikan Hari Anak Nasional berpakaian baju seperti pada umumnya anak usia dini “lucu-lucu bahkan para guru PAUD menirukan gaya anak anak didik mereka bernyanyi sambil berjoget dengan dengan di iringi irama lagu anak-anak.

Baca Juga :  PENYALURAN BLT-DD TAHAP 6 DESA SUKOREJO BERJALAN LANCAR

Tutik Rahmawati selaku Kasi PAUDI mengatakan bahwa “Tujuan pelaksanaan kegiatan untuk meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD Usia 3 – 6 Tahun dan Layanan Pendidikan Anak Usia Dini, serta meningkatkan kreatifitas guru didik agar dapat melatih kecerdasan anak dan menjamin pemenuhan hak anak mulai hak hidup, hak tumbuh kembang, hak berpartisipasi sesuai harkat dan martabat serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi” ujar Tuti.

Kepala Bidang PAUD H. Hari Mulyono yang membuka acara HAN ini,mengatakan momen ini dapat menggugah dan meningkatkan kesadaran seluruh komponen bangsa bahwa anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa.

Hari juga berpesan“Guru-guru PAUD perlu diberikan bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan agar dapat menjadi contoh didik anak-anak usia dini agar dapat berkembang menjadi manusia yang berbudi luhur, bersusila, cerdas dan bertaqwa kepada tuhan yang Maha Esa,” ungkap Hari dalam sambutanya.

Baca Juga :  Bimtek KPPIT Pakan Ternak di Gondang Wetan Pasuruan

Ditambhkan, peringatan HAN 2019 ini diselenggarakan dengan memperhatikan berbagai peristiwa dan kejadian yang dialami sebagian anak Indonesia beberapa waktu terakhir ini.

“Dimana pemberitaan kekerasan dan ekploitasi terhadap anak semakin marak di berbagai media. Maka dari itu diharapkan seluruh komponen pemerintah masyarakat dan dunia usaha untuk mencegah dan memberantas kejahatan seksual terhadap anak,” tambahnya.

Untuk meminimalisir masalah tersebut pemerintah daerah telah menyediakan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yang berhubungan dengan perlindungan anak,” begitu pungkasnya. (dor)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!