ADVETORIAL

Kunker ke Blora, UNICEF Apresiasi Capaian AKTA Kelahiran.

Blora, RepublikNews.

Salah satu organisasi PBB yang memberikan bantuan kemanusiaan dan perkembangan kesejahteraan jangka panjang kepada anak-anak di dunia, United Nations Children’s Fund (UNICEF) pada hari Selasa (19/03/2019) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Blora.

Hadir pada kesempatan itu, Plt.Kepala dinas pendidikan, Sekretaris Bappeda, Perwakilan Dinas Kesehatan,Tim penggerak PKK kabupaten Blora,Kabag Humas Setda Kabupaten Blora.

Dipimpin Kepala Perlindungan Anak UNICEF Indonesia, Amanda Bissex, rombongan sejumlah 11 orang itu diterima langsung oleh Bupati Djoko Nugroho bersama Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A), Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), dan beberapa OPD terkait di kantornya.

Dalam kunjungan tersebut, Amanda Bissex mengapresiasi capaian penerbitan akta kelahiran bagi anak-anak di Kabupaten Blora yang cukup tinggi meskipun dengan kondisi wilayah yang sebagian besar berupa hutan.

“Disampaikan oleh Bupati bahwa di Blora ada 138 desa yang letaknya di tengah hutan. Namun di sini penerbitan akta kelahiran bagi anak-anak usia 0 sampai 18 tahun sudah mencapai 98 persen. Ini hal yang hebat, di atas target nasional saat ini,” ucap Amanda Bissex.

Baca Juga :  Bupati Lampung Barat Jalan Santai dan Tanam Pohon di KR

Dirinya ingin agar hal-hal seperti ini bisa didokumentasikan agar bisa ditiru oleh wilayah lain. Pasalnya menurut wanita asal Australia ini, akta kelahiran sangat penting untuk menjamin status hukum seorang anak.

Hal ini diperkuat oleh Kepala Disdukcapil, Riyanto, S.Sos, M.Si yang menyatakan bahwa pihaknya memang terus melakukan inovasi agar penerbitan akta kelahiran bisa dilakukan secepat mungkin dan semudah mungkin.

“Kami sejak tahun 2017 telah menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit dan Puskesmas di seluruh Kabupaten Blora untuk penerbitan akta kelahiran, di mana setiap kelahiran yang ada di rumah sakit dan Puskesmas langsung diinput datanya ke Disdukcapil untuk penerbitan akta kelahirannya, sekaligus perubahan KK dan KIA. Ini yang terus dilakukan, untuk anak-anak hasil perkawinan siri agar bisa mendapatkan akta kelahiran, terlebih dahulu orangtuanya diikutkan isbat nikah. Dengan isbat nikah di hadapan Pengadilan Agama dan dicatat di Kemenag, maka status anak semakin jelas menjadi anak Ibu dan Bapak, yang tadinya tertulis hanya anak Ibu di akta kelahiran, setelah isbat nikah menjadi anak Ibu dan Bapak. Dengan demikian status perlindungan hukum anak lebih kuat dan tidak ada lagi istilah anak haram.”terang Riyanto.

Baca Juga :  Potensi Tanaman Jeruk di Tanggel Blora Siap Rambah Industri Nasional.

Djoko Nugroho pun berterima kasih kepada UNICEF yang sudah datang ke Blora untuk menggali data tentang upaya upaya perlindungan anak yang ada di wilayah penghasil kayu jati ini.

“Capaian akta kelahiran kami memang bagus. Namun disisi lain, angka pernikahan dini di sini masih terbilang tinggi. Oleh sebab itu, kami berharap UNICEF bisa sharing bagaimana cara mendidik masyarakat agar tidak menikah dini. Kami sangat berharap UNICEF bisa memberikan kiat kiat khusus kepada OPD terkait agar dapat melakukan pendampingan kepada anak-anak sehingga bisa semakin berkualitas,” kata Bupati.

Kepada OPD terkait, seperti Dinsos P3A diminta untuk segera mengaktifkan Unit Pelaksana Program Kesejahteraan Sosial Anak Integratif (UPPKSAI).

Baca Juga :  Pelatihan Agribisnis Sapi Potong di Desa Palon di Buka Wabup

“Mumpung ada UNICEF, Dinsos P3A bisa belajar tentang UPPKSAI bersama OPD terkait lainnya seperti Bappeda, Dinas Kesehatan dan Disdukcapil. Semuanya harus bergerak untuk memberikan perlindungan kepada anak-anak kita. Kualitas masa depan anak-anak kita sangat bergantung pada pola asuh dan perlindungan kita sejak dini,” tegas Bupati.

Kepala Dinsos P3A, Sri Handoko S.Sos, M.Si menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti bersama OPD terkait. Menurutnya Kabupaten Blora dalam dua tahun terakhir telah menerima penghargaan Kabupaten Layak Anak sebanyak dua kali dengan predikat Pratama.

“Dengan aktifnya UPPKASAI, ke depan semoga Blora bisa meraih penghargaan Kabupaten Layak Anak predikat madya. Selain itu angka pernikahan dini bisa dikurangi dan kejahatan terhadap anak-anak bisa semakin ditekan. Kami berharap sekali bantuan dari UNICEF,” kata Sri Handoko.

Amanda Bissex pun menyambut baik permintaan Pemkab Blora. Pihaknya menyatakan kesediannya untuk membantu Blora dalam peningkatan perlindungan anak. Kunjungan diakhiri dengan saling tukar cindera mata dan foto bersama.(@nt).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
error: Content is protected !!